Ekspedisi
Mapala SPECTA, Menapaki Titik Tengah Indonesia
Mahasiswa Pecinta Alam SPECTA UIN
Raden Mas Said Surakarta telah sukses mengadakan Toraja Expedition, ekspedisi
kali ini bertempat di Pulau Sulawesi, tepatnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam pelaksanaan kegiatan Toraja Expedition di Sulawesi
Selatan, guna memenuhi syarat kenaikan jenjang menjadi anggota penuh SPECTA
yang berlandaskan tri dharma perguruan tinggi yang dilaksanakan Mahasiswa
Pencinta Alam (MAPALA) SPECTA Universitas Islam Negeri Raden Mas Said
Surakarta. Toraja Expedition dilaksanakan pada tanggal 1 - 23 September 2023.
Sebelum keberangkatan telah dilaksanakan upacara pelepasan di depan wall
climbing Mapala SPECTA yaitu pada tanggal 1 September 2023 yang dipimpin
oleh Arta Dian Pratama selaku ketua umum Mapala SPECTA.
Rudi Ardiansyah selaku ketua pelaksana Ekspedisi
(Spesialisasi) Toraja Expedition menjelaskan bahwa, Nama
Toraja Expedition ini berasal dari kata “Toraja” yang bermakna orang yang
berdiam diri diatas. Berarti bahwa kami bermimpi ekspedisi ke Pulau Sulawesi
dan kita ingin berada diatas mimpi itu. Ekspedisi (spesialisasi) ini mengusung
tema “Menapaki Titik Tengah Indonesia” yang berarti ekpedisi ini akan dilakukan
di Pulau Sulawesi yang terkenal dengan kondisi geografisnya yaitu berada di
titik tengah wilayah Indonesia. Ada 11 orang ekspeditor yang berangkat ke Pulau
Sulawesi yang terbagi menjadi 4 divisi yaitu gunung hutan, caving, rock
climbing dan rafting. Ekspedisi ini terlaksana kurang lebih 3 minggu
dengan transportasi jalur darat dan laut.
“Ekspedisi kali ini terbagi menjadi beberapa lokasi yang berbeda, divisi
Gunung Hutan melaksanakan pendakian di Gunung Latimojong via Angin-angin lintas Karangan, Kabupaten Enrekang. Kemudian
divisi Caving melaksanakan penelusuran dan pemetaan gua di Gua Sulaiman
dan Gua Lantang Huu yang terletak di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Kabupaten Maros. Divisi Rafting melaksanakan
pengarungan Panjang di sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu Sungai
Sa’dan yang terletak di Kabupaten Tana Toraja. Terakhir divisi Rock Climbing
melaksanakan pemanjatan dan
pengibaran bendera raksasa di Tebing Tinoring yang terletak di Kabupaten Tana
Toraja.” Senin (02/09/2023)
Gunung Hutan bertempat di Gunung
Latimojong Via angin-angin lintas karangan.
Hamas basayev selaku koordinator
lapangan Tim Gunung Hutan, menjelaskan bahwa Gunung Latimojong adalah salah
satu dari 7 puncak tertinggi di Indonesia.
“Tim Gunung Hutan melakukan pendakian
Gunung Latimojong via angin-angin lintas karangan. Selain, itu kami juga
melakukan pemetaan digital jalur selama pendakian berlangsung. Jalur
angin-angin sendiri cenderung memerlukan waktu pendakian yang lebih lama dan
masih sangat asri. selama pendakian kami sering menjumpai hutan lumut sepanjang
perjalanan. Jalur karangan cenderung lebih curam dan banyak bantuin webbing
untuk para pendaki karena jalur yang sangat ekstrem. Namun, banyak juga mata
air sehingga meringankan para pendaki.” Senin (02/09/2023)
Caving bertempat di Gua Sulaiman dan
Lantang Huu, Kab. Marros
Ahmad Al Ayubi selaku koordinator
lapangan Tim Divisi Caving menjelaskan bahwa letak Gua Sulaiman sangat
mudah ditemukan, Gua Sulaiman sendiri terletak di pinggir jalan poros Dusun
Pattunuang, Desa Samangki, Kec Simbang, Kab Maros. Gua ini adalah jenis gua horizontal
yang tersusun dari jenis batuan karst. Kondisi gua ini kering sedikit
berlumpur dan ada genangan air pada buttom nya.
“Selanjutnya adalah Gua Lantang Huu
yang masih satu wilayah dengan Gua Sulaiman, untuk sampai di camp terakhir
sebelum menuju mulut gua memerlukan waktu kurang lebih 45 menit, dan tracking
lagi menaiki bukit kurang lebih 1 jam untuk sampai di mulut gua. Gua ini
merupakan gua vertikal single pitch dengan kedalaman kurang lebih 50m.” Senin
(02/09/2023)
Rafting bertempat di Sungai Sa’dan, Sulawesi Selatan.
Imam Dzul Iqbal selaku koordinator
lapangan Tim Divisi Rafting menjelaskan bahwa Sungai Sa’dan merupakan sungai terpanjang di
provinsi Sulawesi Selatan yang melintang sepanjang 150 Km salah satunya
melintasi kabupaten Tana Toraja. Namun Tim Rafting kali ini melakukan pengarungan yang sepanjang
kurang lebih 46 km yang ditempuh dalam waktu 2 hari. Pengarungan hari pertama
dilakukan sejauh 13 km, dan pengarungan hari kedua dilakukan sejauh 33 km..
“ Tim Ekspedisi Divisi Rafting
ini melakukan Pemetaan Jeram dan tracking jalur pengarungan Sungai Sa’dan
dari titik start sampai finish untuk pembuatan peta jalur
pengarungan Sungai Sa’dan.” Senin (02/09/2023)
Rock Climbing bertempat di Tebing Tinoring, Desa Ke'pe Tinoring, Kecamatan
Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja.
Tujuan/misi dari tim rc yaitu untuk
melakukan pemanjatan multi pitch di jalur buangin (KMPA GANESHA ITB) sekaligus
melakukan praktik hanging camp dan diakhiri dengan pengibaran bendera merah
putih raksasa, serta melakukan pendataan jalur sport climbing yang terdapat di
tebing tinoring ujar Aditya Naufal selaku koordinator lapangan Tim Divisi Rock
Climbing.
Dari pemanjatan multi pitch tersebut,
tim Rock Climbing memutuskan berhenti pada pitch 2 dengan ketinggian ±60
meter dikarenakan terdapat kendala cidera kaki pada salah satu anggota tim
ekspeditor. Kemudian penerapan hanging camp dilakukan di pitch 1 dengan
menggunakan instalasi hammock, serta berhasil mengibarkan bendera merah
putih raksasa dengan ukuran 10×12 meter di top tebing tinoring dengan
menggunakan sistem rappeling. Kemudian yang terakhir yaitu pemanjatan dan pendataan
jalur sport di tebing tinoring, tim rc mendapat data 8 jalur sport
climbing dengan tinggi dan grade yang bervariasi.
“Tebing tinoring merupakan salah satu
tebing dengan kategori big wall yang berada di daerah tana toraja.” Senin
(02/09/2023)
Selain itu, juga dilaksanakan
pengabdian masyarakat di Desa Pao, Kecamatan Tombolopao,
Kab Gowa. Ada beberapa kegiatan dalam pengabdian masyarakat ini antara lain
sosialisasi di SMAN 11 Gowa dengan tema “Pentingnya Melanjutkan Pendidikan
Setelah Lulus SMA” , kemudian ada sharing session dengan Aliansi Masyarakat
Adat Nusantara (AMAN) yang merupakan salah satu ormas adat berskala nasional,
selain itu juga dilaksanakan penyaluran donasi berupa alat kebersihan, papan
tulis, alat tulis, dan iqro’ di masjid yang terletak di Desa Pao.
“Dalam pelaksanaannya banyak sekali tantangan yang harus dihadapi
ekspeditor, baik dari segi alam, kondisi fisik, mental dan lainnya. Tetapi
itu semua bisa terlewati dan para
ekspeditor bisa menyelesaikan kegiatan dengan lancar dan sukses. Harapannya
semoga kedepan Mapala SPECTA bisa melaksanakan kegiatan yang sejenis di tempat
yang belum di jelajahi.” Senin (02/09/2023)
Salam Lestari !!!!