Sejak 2007, Earth Hour telah menyoroti isu-isu perubahan iklim dan hilangnya alam. Hal ini telah menjadi salah satu platform mobilisasi mendasar yang paling populer, serta telah menjangkau lebih dari 190 negara dan wilayah juga jutaan orang di seluruh dunia. Pada tahun 2023, Perayaan Earth Hour yang ke-16 mengangkat tema “Aksi Kita Satu Jam Untuk Bumi".
Di Indonesia sejak pertama di inisiasi tahun 2009 oleh WWF-Indonesia, Earth Hour telah didukung oleh 128 kota, dan digerakkan oleh 2000 volunteer aktif yang tersebar di 30 kota, serta didukung oleh 2 juta pendukung melalui aktivasi digital. Sejak tahun 2014, WWF-Indonesia dan komunitas Earth Hour terlibat aktif dalam menginisiasi program konservasi dan telah melakukan transplantasi terumbu karang sebanyak 1460 pada 5 titik lokasi di Bali dan pembibitan serta penanaman mangrove sebanyak 13.110 bibit di 6 wilayah yaitu: Bali, Surabaya, Balikpapan, Aceh, Tangerang, dan Serang.
Pada pelaksaan Earth Hour 2023 di Indonesia, WWF-Indonesia dan Komunitas Earth Hour di 30 Kota akan berfokus pada empat issue utama, yaitu membangun kolaborasi untuk kampanye mengurangi sampah plastik di lautan, mempromosikan kampanye hemat energi serta energi terbarukan, menginisiasi komitmen anak muda untuk program pembangunan kesadaran konsumen akan pola konsumsi yang berkelanjutan, serta menggerakkan kampanye pembangunan kesadaran terkait keanekaragaman hayati dan perlindungan alam di seluruh Indonesia, melalui pesan utama : Ini Aksiku, 1 Jam untuk Bumi.
Pelaksanaan Earth Hour 2023 di Indonesia dilaksanakan di kota solo, dengan rangakain kegiatan yang diawali oleh penampilan kreatifitas musikalisasi , menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan sambutan-sambutan dari berbagai pihak terkait, penarikan tuas pemadaman listrik, dan penampilan musik dari grub band yang terkenal di Solo. Kemudian setelah berlangsung selama satu jam perhitungan pemdaman listrik, acara ditutup dengan penampilan grub band Jungkat-Jungkit.
Pesan Kegiatan Earth Hour 60 pada tanggal 25 Maret 2023 yaitu:
Alam tidak bisa menunggu. Jika kita ingin mengembalikan hilangnya alam pada tahun 2030, setiap jam yang kita miliki merupakan hal penting dan harus digunakan untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada dunia.
Salam Lestari !!!