Kamis, 29 Desember 2022

Pendidikan Dasar Pecinta Alam (DIKDAPA) Ke-XXVIII


Mahasiswa Pecinta Alam  SPECTA sebuah organisasi yang bergerak di bidang kepecintaalaman dan kepetualangan. Ketika seseorang ingin bergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), tentu setiap calon anggota harus melalui beberapa proses dan prosedur yang berlaku. Proses itulah yang menjadikan seseorang itu memahami dan bisa mengartikan betapa pentingnya sebuah perjalanan untuk mencapai sebuah tujuan.

Salah satu prosesnya yaitu Pendidikan Dasar Pecinta Alam (DIKDAPA). Begitu juga dengan Mahasiswa Pecinta Alam SPECTA, Pendidikan Dasar Pecinta Alam (DIKDAPA) XXVIII menjadi syarat wajib untuk menjadi anggota Mahasiswa Pecinta Alam SPECTA, hal tersebut tentunya digunakan untuk melanjutkan tonggak estafet organisasi. DIKDAPA XXVIII yang dilakukan pada tanggal 23 hingga 28 Desember 2022.

Di  Lereng Gunung Lawu Selatan merupakan sebuah tempat lahirnya para Mahasiswa Pecinta Alam SPECTA lahir dan menjadi anggota Mahasiswa Pecinta Alam SPECTA, mulai dari angkatan terdahulu hingga sekarang, selalu menggunakan tempat di Lereng Gunung Lawu Selatan. Tepat tanggal 28 Desember kemarin telah lahir anggota muda Mahasiswa Pecinta Alam SPECTA yang ke 28, angota muda yang baru ini berjumlah 12 orang yang diantaranya 3 Laki Laki dan 9 Perempuan. Mereka semua telah mengikuti berbagai rangkaian proses seleksi sekitar 2 bulan sebelum masuk ke lapangan, proses seleksi mulai dari screning, materi ruang, materi praktek, dan terakhir test fisik.


Pendidikan Dasar Pecinta Alam (DIKDAPA) XXVIII Mahasiswa Pecinta Alam SPECTA ini ditutup dengan upacara penutupan dan dihadiri oleh Wakil Rektor 3 UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat kepada 12 peserta DIKDAPA XXVIII yang telah di baiat menjadi anggota muda Mahasiswa Pecinta Alam SPECTA. Beliau juga bangga dengan Mahasiswa Pecinta Alam  SPECTA yang telah menyukseskan pendidikan dasar kali ini. "SPECTA adalah organisasi yang telah mengeluarkan banyak kontribusi baik dari prestasi tingkat nasional hingga internasional " kata Prof. Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag.

Selasa, 06 Desember 2022

Peduli Gempa Cianjur, 2 Relawan MAPALA SPECTA diterjunkan untuk Membantu Korban Terdampak Bencana


Sebagai bentuk kepedulian untuk korban Bencana Gempa Bumi di Cianjur, Jawa Barat, 2 relawan Mapala SPECTA UIN Raden Mas Said Surakarta diterjunkan untuk membantu proses evakuasi pasca gempa Cianjur serta melakukan penyaluran hasil donasi berkolaborasi dengan Onsight Foundation.

2 Relawan tersebut yakni :

Imam Dzul Iqbal (Fakultas Ushuluddin dan Dakwah)

Ahmad Ainun Nadhor (Fakultas Adab dan Bahasa)

Sebelum relawan diterjunkan, Mapala SPECTA juga menggelar aksi penggalangan dana selama empat (4) hari. Aksi itu digelar dengan sejumlah anggota Mapala SPECTA bergerak ke beberapa titik di sekitaran wilayah kampus UIN Raden Mas Said Surakarta.

Hasil donasi terkumpul sejumlah Rp. 6.066.000 rupiah, dan sepenuhnya disalurkan kepada korban terdampak gempa di Cianjur melalui yayasan Onsight Foundation.

Gempa bermagnitudo 5,6 SR terjadi dan menimbulkan kerusakan signifikan di Cianjur, Jawa Barat. Selain merusak insfratruktur, gempa juga telah merenggut banyak korban kehilangan nyawa di kalangan warga setempat.

Relawan gabungan tersebut terdiri dari relawan SARMMI, Mapala SPECTA UIN Raden Mas Said Surakarta, dan Onsgiht Foundation yang telah mendirikan posko induk di Dusun Sirnagalih, Kec. Cilaku.

Ahmad menerangkan, tim ini akan melakukan distribusi bantuan serta mendukung upaya penanganan bencana yang dilakukan pemerintah serta organisasi masyarakat setempat sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.

Ia menambahkan, "Sementara ini, kami fokus menyalurkan bantuan peralatan pertukangan guna menunjang renovasi bangunan-bangunan yang runtuh akibat gempa" 

Tidak hanya membantu dalam fasilitas infrastruktur akan tetapi tim relawan juga membantu dalam segi kesehatan korban. "Kami juga menyalurkan obat-obatan untuk para korban, dikarenakan bantuan dalam segi kesehatan sangat diperlukan oleh para korban saat ini" ujar Imam, Sabtu (03/12/2022) 

Tim juga mendapatkan assessment terkait rusaknya tempat ibadah/masjid, pada saat ini masih ada masjid yang masih layak serta masih sering digunakan masyarakat.

"Dari perangkat desa menganjurkan untuk merenovasi masjid yang telah rusak tersebut agar bisa digunakan masyarakat kembali" ujar Ahmad.

Setelah mendapat assessment tersebut tim langsung bergerak untuk mempersiapkan langkah selanjutnya. "Keesokan harinya kami dan tim relawan lainnya langsung melakukan pembongkaran masjid yang rusak untuk merenovasi kembali" ujar Imam Minggu (04/12/2022)

Terlaksananya Kegiatan Donor Darah Mapala Specta di Klinik Syifa Medica UIN Raden Mas Said Surakarta: Sebuah Kerja Sama dengan PMI Sukoharjo

Pada tanggal 24 April 2024, Mapala Specta (Mahasiswa Pecinta Alam) UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan donor darah yang...