Kamis, 14 Oktober 2021

Ekspedisi di Masa Pandemi, UKM Mapala SPECTA lakukan Ekspedisi Andalas tanah Sumatra

 

Foto Bersama Tim Ekspedisi Andalas Mapala Specta 2021

    Sejak diterapkannya peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang disebabkan adanya pandemi, maka pemerintah  membatasi kegiatan sekitar yang tertuang dalam PPKM untuk mengendalikan kondisi pandemi. Untuk penerapannya PPKM selalu mengalami perpanjangan waktu. Dalam pelaksanaan kegiatan Ekspedisi Andalas di Tanah Emas Sumatra tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatra Barat, guna memenuhi syarat kenaikan jenjang menjadi anggota penuh SPECTA yang berlandaskan tri dharma perguruan tinggi  yang dilaksanakan Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) SPECTA Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. Ekspedisi di tengah Pandemi kali ini Tim ekspedisi juga tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan Menjaga jarak) yang menjadi faktor penting untuk melindungi diri.

    Ekspedisi Andalas dilaksanakan pada tanggal 29 September - 11 Oktober 2021. Adanya Upacara pemberangkatan yang dilakukan pada 28 September 2021 di depan wall Mapala SPECTA dipimpin oleh Bilal Syaifullah sebagai ketua umum Mapala SPECTA.  "Ekspedisi ini sebagai proses kenaikan jenjang menjadi anggota penuh SPECTA. Ekspedisi Andalas dilakukan diprovinsi Jambi dan Sumatra Barat semoga sesuai dengan target yang ingin dicapai dapat berjalan dengan lancar dan selamat sampai kembali ke bascamp SPECTA" Ujar Bilal.

"Kami memohon doa dan dukungannya agar Ekpedisi Andalas berjalan lancar dan sukses,” tutur Dyon Widodo ketua pelaksana ekspedisi Andalas.

    Nama Andalas merupakan nama lain dari pulau Sumatra yang berarti Andalas. Andalas sendiri merupakan salah satu icon pohon yang berada di pulau Sumatra. Ekspedisi (Spesialisasi) ini mengusung tema “Menapaki Tanah Emas yang Terbelah Khatulistiwa”, yang berarti ekspedisi tersebut dilakukan di Sumatra karena memiliki nama lain pulau Emas. Dikatakan terbelah khatulistiwa, karena tanah Sumatra adalah pulau yang dilewati garis katulistiwa. Untuk sampai ke tujuan, tim ekspedisi yang berjumlah 12  anggota harus menempuh perjalanan sekitar 13 hari dengan jarak tempuh ±1000 km dari UIN Raden Mas Said Surakarta menggunakan transportasi darat (bus).

Dokumentasi Tim Gunung Hutan- Gunung Masurai

Dokumentasi Tim Caving Gua Vertikal di Daerah Bukit Bulan

Dokumentasi Tim Rafting pengarungan di Sungai Batang Asai

Dokumentasi Tim Rock Climbing di Lembar Harau

    Ekspedisi kali ini dibagi menjadi 4 divisi diantaranya, gunung hutan di Gunung Masurai dengan ketinggian 2.980 MDPL, susur gua (𝘊𝘢𝘷𝘪𝘯𝘨) di Gua Dalam Sarjan, Gua Kadundung, Gua Air Lului dikawasan Bukit Bulan, arung jeram (𝘙𝘢𝘧𝘵𝘪𝘯𝘨) dengan mengarungi Sungai Batang Asai sejauh 24 km, dan Panjat Tebing (𝘙𝘰𝘤𝘬 𝘊𝘭𝘪𝘮𝘣𝘪𝘯𝘨) di Lembah Harau dengan pengibaran bendera merah putih raksasa. 

Selain kegiatan petualangan, tim kami juga melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Badeng Rejo, Kec. Bangko Barat, Kab. Merangin, Provinsi Jambi. Ada beberapa kegiatan dalam pengabdian ini antara lain: membuat taman baca, pembagian masker dan handsanitizer serta alat tulis serta Al-Qur'an untuk menunjang kebutuhan dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

Dokumentasi Tim Ekspedisi Andalas Penyerahan Donasi dengan Bapak Sekdes Bedeng Rejo



(HumasPublikasiMapalaSpecta2021)

Selasa, 12 Oktober 2021

Pemahaman Moderasi Beragama



Sukoharjo – 6-7 Oktober 2021 kemarin telah terlaksana kegiatan Moderasi Beragama yang diselenggarakan UIN Raden Mas Said Surakarta di Hotel Green Valley, Bandungan, Semarang. Kegiatan moderasi beragama dengan tema “ Membumikan Moderasi, Menyemai Harmoni ” ini diikuti 48 Mahasiswa/Mahasiswi UIN Raden Mas Said. Kegiatan ini diawali dengan acara Capacity Building di Treetop Kopeng, lalu di buka di Green Valley Hotel. Dihadiri oleh Rektor UIN Raden Mas Said, Prof Dr. Mudofir S.Ag., M.Pd, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Raden Mas Said, Prof. Dr. H. Samsul Bakri S.Ag., M.Ag, Ketua MUI Jawa Tengah, Dr. KH. Ahmad Darodji M.Si, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Haerudin S.H., M.H sebagai pemateri.

Dalam sambutannya Rektor UIN Raden Mas Said menyampaikan perlunya kegiatan terkait pemahaman bahaya radikal bagi  mahasiswa. Kepala Kesbangpol Jawa Tengah mengatakan “ Moderasi Beragama sangat diperlukan sebagai strategi merawat keindonesiaan, sejak dahulu pemimpin bangsa sudah mewariskan nilai kenegaraan dan kebangsaan yaitu pancasila, banyak ideologi radikalisme, ektremisme, konsumerisme yang harus dihindari.” Begitu juga dengan Ketua MUI Jawa Tengah, KH. Ahmad Drodji memaparkan bahwa dalam agama islam toleransi digambarkan dengan sikap saling menghormati dan saling bekerja sama dengan masyarakat yang beragama, dan moderasi sangat penting karena paham ekstremisme dan radikalisme dapat merusak sendi keindonesiaan jika dibiarkan.



Terlaksananya Kegiatan Donor Darah Mapala Specta di Klinik Syifa Medica UIN Raden Mas Said Surakarta: Sebuah Kerja Sama dengan PMI Sukoharjo

Pada tanggal 24 April 2024, Mapala Specta (Mahasiswa Pecinta Alam) UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan donor darah yang...