Upacara Pemberangkatan
Pendidikan Lanjutan atau sering disebut DIKJUT merupakan salah satu tahapan kenaikan jenjang dari anggota muda menuju anggota madya . Pendidikan ini bertujuan untuk menerapkan materi-materi Gunung hutan pada medan yang sebenarnya sekaligus menambah wawasan mengenai Gunung Hutan, Panjat Tebing, Susur Gua, Arung Jeram, serta pengalaman bagi anggota muda . Pendidikan Lanjutan (dikjut) Gunung Hutan Mapala SPECTA pada tahun 2021 ini sukses dilaksanakan pada hari Jumat - Minggu, 28 - 30 Mei 2021, kegiatan ini laksanakan di Desa Sendang, Tapan, Sepanjang, Matesih, Karanganyar.
Dikjut Gunung Hutan kali ini menerapkan semua materi yang sudah di ajarkan dilatih dan diasah dari periode awal lalu. Dikjut gunung hutan bukan pendidikan lanjutan yang hanya main main saja , tetapi bentuk implementasi dari materi yang telah diajarkan ke medan yang sebenarnya. Di sini kita di uji, untuk menerapkan atau mempraktekkan materi yang kita dapat dari latihan di alam yang sesungguhnya . Tidak lah gampang, contoh navigasi darat, di mana kita dituntut harus mencari puncakan tertinggi untuk menentukan koordinat yang benar, dan lain sebagainya.
Man To Man
Dalam pendidikan ini, anggota muda diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi, mengerti bagaimana menentukan arah dan posisi di gunung, mampu bertahan hidup dengan kondisi apapun, mampu mencari dan mengevakuasi korban dalam medan yang curam, dan lain sebagainya. Selain itu kita ada juga pelatihan survival yang artinya adalah suatu kondisi dimana seseorang/kelompok orang dari kehidupan normal (masih sebagaimana direncanakan) baik tiba-tiba atau disadari masuk ke dalam situasi tidak normal (di luar garis rencananya).
Pendidikan Lanutan Selanjutnya yaitu Panjat Tebing dan Susur Gua Mapala SPECTA pada tahun 2021 ini sukses dilaksanakan pada
hari Senin-Jumat, 21 - 25 Juni 2021, kegiatan ini laksanakan di Daerah Gunung
Kidul.Pada
dikjut Panjat Tebing kali ini dilaksanakan di tebing siung, karena memang tebing siung
mempunyai kriteria yang cocok untuk pendidikan, sekaligus memiliki banyak jalur
dan kriteria, mulai dari sport climbing hingga artificial cimbing.Setelah
materi ruang dan latihan rutin beberapa bulan di kampus. Disini, para anggota
muda dituntut untuk bisa mengaplikasikan materi ke medan yang sebenarnya. Pada
dikjut ini anggota muda menerapkan materi pemanjatan : top rope, top runner,
top cleaning, upper belay, himalayan tactic dan artificial climbing.
Dikjut Panjat Tebing ini berlangsung selama 2 hari. Setelah dikjut Panjat Tebing pada
hari ke 3 dan ke 4, dilanjutkan dengan dikjut susur gua. Di gua
mbelik dan gua plelen. Di gua mbelik, gua vertical. para anggota muda
menerapkan materi rigging, srt, deviasi, dan intermediet. Untuk praktiknya
yaitu menggunakan Set SRT (Single Rope Tecnique), Tali Karmantel, dan beberapa
peralatan pendukung lainnya.Untuk
gua plelen, gua horizontal, para anggota muda melakukan mapping atau pemetaan
gua. Menghitung jarak, kemiringan/gradien untuk menghasilkan sebuah data, yang
mana nantinya data itu diolah untuk divisualkan dalam bentuk gambar / video.
Hari
terakhir, para anggota muda mempraktikkan materi vertical rescue, yaitu
pengevakuasian korban, dengan menggunakan teknik hauling dan lowering, dan
system Z. Pada materi ini anggota muda
dituntut untuk sigap dalam pengevakuasian korban, sigap dalam pencarian,
terutama dalam medan-medan yang sulit dijangkau. Dengan
terlaksananya dikjut ini, diharapkan anggota muda bisa lebih mikitan
dan munpuni terjun ke medan² di bidang rock climbing dan caving. Mampu
mengimplentasikan materi-materi dengan baik, dalam panjat tebing, susur gua,
maupun dalam vertical rescue.Dalam
pendidikan ini, anggota muda diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang
dihadapi, mengerti cara menuruni sebuah gua yang dalam, mengerti cara memanjat
tebing yang sulit dijangkau, tidak lupa harus dengan peralatan yang memadai
sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.
Untuk DIKJUT yang terakhir yaiti dikjut rafting yang dilaksanakan di Sungai Elo, karena memang sungai elo ini memiliki grade
2-3, cocok untuk pendidikan, di sungai elo banyak titik² untuk penerapan materi
rafting. Pada dikjut kali ini melakukan
pengarungan sungai pagi hingga sore sejauh sekitar 11 KM. Dan yang lebih berkesan,
dikjut rafting ini merupakan dikjut pertama kali Mapala SPECTA. Tidak heran
jika anggota muda mengukir sejarah di Specta. Dan alhamdulillah kegiatan ini
berjalan dengan lancar dan sukses. Ditengah perjalanan
arung jeram, para anggota muda melakukan praktik materi skipper, yang mana
seorang skipper dalam sebuah arung jeram itu seorang sopir, seseorang yang
mengarahkan perahu, seseorang yang mengendarai perahu, dan yang bertanggung
jawab penuh atas kendali perahu.
Kami juga melakukan
teknik flipflop di Kedung Celeng, disana praktik membalikkan perahu dan naik ke
atas perahu. Flipflop merupakan salah satu teknik water rescue. Jika suatu
ketika perahu mengalami flip atau terbalik, disitulah teknik flipflop
diterapkan.
Salah satu hal penting
dalam rafting sendiri, kita tidak boleh panik, apapun yang terjadi, entah itu
jatuh dari perahu ataupun perahu terbalik, usahakan jangan panik, tetap tenang
dan berpikir kritis. Usahakan melakukan penyelamatan diri, jangan menunggu
untuk direscue.Pada dikjut ini anggota
muda juga menerapakan self rescue, disitu dituntut untuk bisa menyelamatkan
diri sendiri sebelum menyelamatkan orang lain. Renang jeram termasuk bagian
dari water rescue atau self rescue.
Apabila kita terjatuh
dari perahu kemudian kita jatuh dan menjumpai jeram, disitulah kita
mempraktikkan renang jeram, sambil melihat lihat medan, jika kita menemukan
arus yang tenang, di arus yang tenang itu kita bisa menepi atau bisa naik ke
perahu.Selain water rescue para
anggota muda menerapkan materi scouting, pada materi scouting ini diharapkan
para anggota bisa melakukan pengintaian jeram, pembacaraan jeram, bisa mempelajari jeram. Sehingga jeram
ketika kita akan melewati jeram, kita sudah menentukan jalur yang akan
dilewati, bisa mempelajari morfologi sungai, bisa menganalisis resiko2 yang
terjadi, bisa merencanakan jalur rescue yang akan digunakan, dan lain
sebagainya.
Pada dasarnya, teknik
scouting ini sangat penting untuk kita yang baru pertama kali mengarungi sungai
tersebut, dan khawatir akan jeram yang akan kita lewati.Pada dikjut rafting
Mapala SPECTA, berlangsung dari pagi hingga sore. Dan alhamdulillah materi
terlaksana semua
"Harapan pada
dikjut Rafting ini anggota muda sudah mumpuni dalam implementasi materi yang
sudah diajarkan, sudah mampu mempraktikkan materi sendiri, dan sigap akan
hal-hal yang terjadi." Ujar Bilal Syaifullah selaku Ketua Umum Mapala
SPECTA 2021. (HumPub/Linafebi)