Selasa, 31 Oktober 2017

Organisasi Mahasiswa Realisasi dan Realitas Sumpah Pemuda



Salam Lestari !!!


Sumpah Pemuda bukan hanya sekedar rima yang sama,
Sumpah Pemuda bukan hanya kata yang senada dengan bait tanpa makna,
Ia juga bukan hanya kesatuan suara lantang yang menggema,
Ia pun bukan hanya sekedar sumpah yang dibuat untuk di hafal dan dideklarasikan pada harinya.

Sumpah Pemuda punya makna,
Ia punya cita-cita,
Ia punya jiwa yang menjadi harapan pemuda,
Ia pun punya rasa di dalam ingatan bangsa dan bukan hanya pada harinya.

   Dalam sejarah dipercaya, Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Sebenarnya, sumpah pemuda adalah kongres yang diadakan dalam dua hari ini adalah sebuah keputusan yang menegaskan cita-cita akan adanya "tanah air Indonesia", " "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Selain itu, keputusan ini sebagai pengharapan yang menjadi asas perkumpulan kebangsaan Indonesia. 

    Sumpah pemuda mempunyai perjuangan tersendiri dalam lahirnya Indonesia. Ia adalah efek yang dihasikan oleh R.A Kartini, Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, K.H Ahmad Dahlan dan pemuda Indonesia lainnya melihat penjajahan secara fisik, mental dan financial terhadap rakyat Indonesia. Perkumpulan - perkumpulan pemuda yang kemudian menghasilkan berbagai macam organisasi menjadi tonggak bangkitnya bangsa Indonesia. 
    Sumpah Pemuda merupakan titik kulminasi perjuangan nasional sebagai syarat mutlak berhasilnya perjuangan bangsa dan kelangsungan hidup bangsa Indonesia sebagai bangsa besar. Perjalanan  panjang yang harus dilalui untuk terwujudnya ikrar ini berbuah manis pada momentum 28 oktober 1928. Itulah sedikit rangkuman kecintaan bangsa Indonesia terhadap negara Indonesia.

Lalu apa realisasi bangsa Indonesia terhadap ikrar sumpah pemuda saat ini???

Seperti pesan Bung Karno untuk pemuda,

                                   "Jadilah penyambung lidah rakyat Indonesia" 

    Seperti kita ketahui bahwa mayoritas bangsa Indonesia berisi pemuda - pemuda, dimana banyak dicetuskan bahwa pemuda adalah generasi penerus cita-cita bangsa Indonesia. Untuk memajukan, membela, dan membangun Indonesia bukan lagi dengan angkat senjata, kini untuk merealisasikan itu semua bangsa Indonesia hanya perlu ikut andil dalam menjaga moral, kehormatan dan martabat negara Indonesia. 
    Unggul, cerdas dan berprestasi bukan lagi menjadi hal utama yang harus dicapai pemuda, terutama bagi mahasiswa. Tak selayaknya predikat tertinggi bagi siswa ini hanya mengejar intelektual semata, namun disinilah kesempatan bagi bangsa Indonesia juga aktif dalam bertindak dan berpartisipasi untuk negaranya. Melalui organisasi lah mereka dapat mewujudkan itu semua.

Mengapa harus melalui organisasi???
    Sejak zaman sejarah, kita telah tau bahwa organisasi lah yang menjadi wadah bagi pemersatu suara bangsa, organisasilah tempat perkumpulan untuk mencapi kesatuan dan kesepakatan terhadap pengambilan keputusan dari permasalahan-permasalahan yang ada dan organisasilah yang berperan sebagai wadah pembelajaran dan pemikiran terhadap proses terbentuknya bangsa Indoensia yang cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual. Organisasi bisa menjadi pembentuk karakter bangsa yang unggul. Kenapa???
    Jika mahasiswa mengikuti organisasi, mereka dipaksa untuk andil dalam berfikir, memberikan aspirasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada. Disitulah kebiasaan - kebiasaan yang sering dilakukan oleh mahasiswa yang mengikuti organisasi yang dapat memacu tingkat kinerja otak manusia. Keoptimalan otak akan semakin bertambah dengan berbagai macam proses yang dilalui yang nantinya akan menghasilkan pemikiran - pemikiran yang sangat luar biasa. Selain itu, mahasiswa yang ikut organisasi juga berpotensi terjadinya keseimbangan pada otak mereka. Dengan memberikan beban yang sama pada dua dimensi pemikiran tersebut, manusia dapat berpikir lebih efektif .

    Yang perlu diketahui adalah, fakta bahwa otak harus terus dikembangkan dengan mengubah potensi tersebut menjadi suatu kinerja pemikiran, suatu aset untuk mencapi hasil yang luar biasa. Berdasarkan penelitian budaya barat, kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual dicirikan sebagai seseorang yang mampu berpikir secara logis, kritis dan analitis. Ciri tersebut adalah hasil dari keoptimalan dan keefektifan otak mahasiswa yang mengikuti organisasi. Berdasarkan ciri itulah yang nantinya dibutuhkan bagi bangsa Indonesia untuk merealisasikan sumpah pemuda demi memajukan Indonesia yang maju dan berkembang serta menjaga moral, kehormatan dan martabat negara Indonesia. 

Itulah kontribusi mahasiswa yang ikut organisasi untuk merealisasikan sumpah pemuda. 
Lalu dengan cara bagaimana mereka yang tidak mengikuti organisasi berkontribusi terhadapt realisasi sumpah pemuda bagi negaranya???
Bukankah dengan berorganisasi lebih mudah untuk berkontribusi untuk negara sendiri???

Terlaksananya Kegiatan Donor Darah Mapala Specta di Klinik Syifa Medica UIN Raden Mas Said Surakarta: Sebuah Kerja Sama dengan PMI Sukoharjo

Pada tanggal 24 April 2024, Mapala Specta (Mahasiswa Pecinta Alam) UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan donor darah yang...